September 11, 2025

Bkn-yogya : Hak Kepegawaian Sebagai Sekprov Sejak 2025

Hak Kepegawaian yang melekat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

2025-05-27 | admin 4

Memahami Fungsi Kepegawaian: Pilar Utama Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam suatu organisasi atau lembaga, peran kepegawaian memegang peranan penting dalam mendukung kelancaran operasional dan pencapaian tujuan bersama. Fungsi kepegawaian, yang juga sering disebut sebagai fungsi manajemen sumber daya manusia (SDM), mencakup berbagai aspek penting yang berkaitan langsung dengan pengelolaan tenaga kerja dalam suatu institusi. Fungsi ini tidak hanya berkutat pada administrasi pegawai, tetapi juga mencakup perencanaan, pengembangan, hingga evaluasi kinerja.

Berikut ini adalah penjelasan mendalam mengenai beberapa fungsi utama kepegawaian:

1. Perencanaan Kebutuhan Pegawai

Fungsi pertama dari kepegawaian adalah melakukan perencanaan kebutuhan tenaga kerja. Ini meliputi analisis jabatan, jumlah pegawai yang dibutuhkan, serta kualifikasi yang sesuai. Tujuannya adalah agar organisasi memiliki tenaga kerja yang cukup, sesuai keahlian, dan mampu menjalankan tugas dengan efektif. Tanpa perencanaan yang matang, institusi bisa mengalami kelebihan atau kekurangan pegawai, yang pada akhirnya dapat memengaruhi produktivitas.

2. Rekrutmen dan Seleksi

Setelah perencanaan dilakukan, langkah selanjutnya adalah proses rekrutmen dan seleksi. Fungsi kepegawaian bertugas menarik kandidat terbaik dari luar maupun dalam organisasi untuk mengisi posisi yang tersedia. Proses ini meliputi pengumuman lowongan, penyaringan berkas, tes kompetensi, hingga wawancara. Tujuan akhirnya adalah menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat (right man on the right place).

3. Pengembangan dan Pelatihan Pegawai

Agar pegawai dapat berkembang dan terus meningkatkan kompetensinya, fungsi kepegawaian juga mencakup pelatihan slot dan pengembangan. Program pelatihan ini dapat berupa pelatihan teknis, kepemimpinan, atau soft skill yang relevan dengan tugas mereka. Dengan pelatihan yang berkelanjutan, kinerja pegawai akan meningkat dan kualitas pelayanan organisasi pun terjaga.

4. Penilaian Kinerja (Performance Appraisal)

Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pegawai dalam menjalankan tugasnya. Melalui sistem evaluasi yang objektif, manajemen bisa memberikan feedback, promosi, atau bahkan peringatan kepada pegawai yang berkinerja kurang. Fungsi ini juga penting untuk menentukan kebutuhan pelatihan lebih lanjut dan perencanaan karier pegawai.

5. Kompensasi dan Penghargaan

Kepegawaian juga bertanggung jawab dalam mengelola sistem kompensasi atau gaji, serta tunjangan lainnya. Selain itu, pemberian penghargaan bagi pegawai berprestasi juga menjadi bagian penting untuk memotivasi dan mempertahankan karyawan terbaik. Sistem penghargaan yang adil dan transparan dapat meningkatkan loyalitas dan semangat kerja pegawai.

6. Pengelolaan Hubungan Kerja

Fungsi ini mencakup upaya menjaga hubungan yang harmonis antara manajemen dan pegawai, termasuk pengelolaan konflik, penyusunan peraturan kerja, hingga negosiasi perjanjian kerja bersama. Lingkungan kerja yang sehat dan komunikatif sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan keberhasilan organisasi.

Penutup

Secara keseluruhan, fungsi kepegawaian merupakan pilar penting dalam pengelolaan sumber daya manusia di setiap organisasi. Tanpa sistem kepegawaian yang baik, sebuah lembaga akan kesulitan mencapai target dan menjaga stabilitas operasionalnya. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang fungsi kepegawaian sangat penting bagi siapa pun yang terlibat dalam dunia manajemen dan administrasi.

Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Menjadi Admin Pegawai Profesional

Share: Facebook Twitter Linkedin
2025-05-09 | admin 4

Panduan Lengkap Cara Menjadi Admin Pegawai Profesional

Dalam dunia kerja modern, posisi sebagai admin pegawai atau administrasi perkantoran memiliki peranan penting dalam kelancaran operasional perusahaan. Tugas utama seorang admin adalah menangani berbagai aspek administrasi seperti pengarsipan dokumen, pengolahan data, hingga koordinasi internal antar-departemen. Bagi Anda yang tertarik meniti karier di bidang ini, berikut adalah panduan lengkap tentang cara menjadi admin pegawai yang profesional dan kompeten.

1. Pahami Tugas dan Tanggung Jawab

Langkah pertama adalah memahami dengan jelas apa saja tugas dan tanggung jawab seorang admin. Umumnya, admin pegawai bertugas:

  • Mengelola dokumen dan data perusahaan
  • Membuat laporan harian, mingguan, atau bulanan
  • Menjadwalkan pertemuan atau rapat
  • Berkomunikasi dengan pihak internal dan eksternal
  • Menangani surat-menyurat dan arsip kantor

Dengan pemahaman ini, Anda bisa lebih siap menghadapi tuntutan pekerjaan di lapangan.

2. Miliki Latar Belakang Pendidikan yang Sesuai

Meskipun tidak selalu mutlak, memiliki latar belakang pendidikan di bidang administrasi perkantoran, sekretaris, manajemen, atau jurusan terkait akan rajazeus login memberikan keunggulan tersendiri. Namun, lulusan SMA/SMK dengan jurusan administrasi juga bisa menjadi admin, asalkan memiliki kemampuan yang relevan.

3. Kuasai Microsoft Office dan Aplikasi Pendukung

Kemampuan menggunakan perangkat lunak seperti Microsoft Word, Excel, PowerPoint, dan Outlook menjadi syarat wajib. Excel, misalnya, sangat penting untuk pengolahan data dan laporan keuangan. Selain itu, banyak perusahaan juga menggunakan tools seperti Google Workspace, aplikasi absensi online, dan sistem manajemen dokumen berbasis cloud.

4. Kembangkan Keterampilan Komunikasi

Seorang admin harus mampu berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tulisan. Anda akan sering berinteraksi dengan atasan, rekan kerja, klien, atau pihak luar. Keterampilan komunikasi yang baik membantu Anda menyampaikan informasi dengan jelas dan profesional, serta menyelesaikan tugas secara efisien.

5. Perhatikan Kedisiplinan dan Ketelitian

Sebagai ujung tombak administrasi, Anda harus disiplin, rapi, dan teliti dalam setiap pekerjaan. Kesalahan kecil dalam data atau dokumen bisa berdampak besar pada jalannya operasional perusahaan. Oleh karena itu, detail-oriented dan time management adalah dua sifat penting yang wajib dimiliki.

6. Bangun Etos Kerja dan Sikap Profesional

Admin pegawai harus bisa menjaga kerahasiaan dokumen, bersikap ramah, serta sigap menangani berbagai situasi. Tunjukkan bahwa Anda dapat diandalkan dan memiliki inisiatif tinggi. Sikap profesional ini akan memberi nilai tambah dan peluang naik jabatan di masa depan.

7. Ikuti Pelatihan atau Sertifikasi

Jika ingin lebih unggul dari kandidat lain, pertimbangkan untuk mengikuti pelatihan administrasi atau sertifikasi di bidang manajemen kantor. Sertifikat ini bisa menjadi bukti tambahan bahwa Anda siap bekerja secara profesional dan sesuai standar industri.

Menjadi seorang admin pegawai bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga soal disiplin, tanggung jawab, dan sikap kerja yang profesional. Dengan bekal pengetahuan, pelatihan, dan etika kerja yang baik, Anda bisa meniti karier di bidang administrasi dan membuka peluang karier lebih luas ke depannya.

Baca Juga: Skandal Pegawai Bank Indonesia: Sudah Dilirik Dunia?

Share: Facebook Twitter Linkedin
2025-05-04 | admin 4

Sistem Kepegawaian di Indonesia: Struktur, Tantangan, dan Inovasi

Sistem kepegawaian di Indonesia merupakan salah satu pilar penting dalam menjalankan roda pemerintahan dan pelayanan publik. Aparatur Sipil Negara (ASN), yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), memegang peran utama dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, administrasi hingga keamanan. Dengan jumlah pegawai yang besar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, manajemen kepegawaian menjadi krusial dalam menjamin kinerja birokrasi yang efektif dan efisien.

Pemerintah Indonesia melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) telah menetapkan sistem kepegawaian berbasis meritokrasi. Artinya, proses perekrutan, penempatan, promosi, dan pengembangan karier pegawai dilakukan berdasarkan kompetensi dan kinerja, bukan kedekatan atau kepentingan pribadi. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik secara keseluruhan.

Reformasi birokrasi juga mendorong penerapan teknologi digital dalam sistem kepegawaian. Salah satu contohnya adalah penerapan Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara (SIASN) yang mempermudah pengelolaan data ASN secara terintegrasi. Melalui sistem ini, data pegawai seperti pangkat, golongan, riwayat jabatan, hingga pelatihan yang pernah diikuti dapat diakses dan dimutakhirkan dengan lebih cepat dan akurat.

Meskipun demikian, masih terdapat berbagai tantangan dalam sistem kepegawaian di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah tumpang tindih regulasi, ketimpangan distribusi pegawai antar daerah, hingga lemahnya pengawasan terhadap kinerja ASN. Selain itu, isu nepotisme dan penyalahgunaan wewenang juga masih menjadi sorotan dalam upaya reformasi kepegawaian.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah terus menggalakkan pelatihan dan pengembangan kapasitas pegawai, terutama dalam menghadapi era digital dan dinamika global. Program seperti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) dan pelatihan teknis di berbagai kementerian/lembaga menjadi bagian dari strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur negara.

Tak hanya itu, penguatan nilai dasar ASN seperti integritas, profesionalisme, dan pelayanan publik juga terus digalakkan. Pemerintah berharap ASN tidak hanya menjadi rajazeus slot pekerja birokratis, tetapi juga pelayan masyarakat yang responsif, inovatif, dan adaptif terhadap kebutuhan zaman. Budaya kerja yang kolaboratif dan berorientasi hasil menjadi arah baru dalam pembinaan kepegawaian.

Dengan komitmen kuat dari semua pihak, sistem kepegawaian di Indonesia diharapkan mampu menciptakan birokrasi yang bersih, kompeten, dan melayani. Pembenahan yang terus dilakukan diharapkan membawa Indonesia menuju tata kelola pemerintahan yang modern dan terpercaya, serta memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan rakyat.

Baca Juga : Tugas Kepegawaian di Kantor: Menjaga Kelancaran Administrasi dan Kinerja Perusahaan

Share: Facebook Twitter Linkedin
2025-03-29 | admin 4

Tugas Kepegawaian di Kantor: Menjaga Kelancaran Administrasi dan Kinerja Perusahaan

Tugas kepegawaian di kantor sangat krusial dalam menjaga kelancaran operasional perusahaan. Kepegawaian bertanggung jawab untuk mengelola segala aspek yang berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM), mulai dari perekrutan karyawan, administrasi gaji, hingga pengelolaan absensi dan kesejahteraan karyawan. Tugas ini tidak hanya berfokus pada pengelolaan dokumen dan administrasi, tetapi juga berperan dalam pengembangan dan pemeliharaan hubungan yang baik antara manajemen dan karyawan.

Salah satu tugas utama bagian kepegawaian adalah rekruitmen dan seleksi karyawan. Proses ini melibatkan pencarian kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, melakukan wawancara, serta menyeleksi calon karyawan berdasarkan keterampilan, pengalaman, dan kecocokan dengan budaya perusahaan. Setelah proses seleksi selesai, bagian kepegawaian juga bertanggung jawab untuk membuat kontrak kerja dan memastikan bahwa karyawan baru mendapatkan orientasi yang diperlukan agar dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja perusahaan.

Selain itu, pengelolaan administrasi karyawan merupakan bagian penting dari tugas kepegawaian. Ini mencakup pengelolaan data pribadi karyawan, surat menyurat terkait dengan pekerjaan, dan pengelolaan dokumen-dokumen penting lainnya seperti perjanjian kerja dan catatan absensi. Bagian kepegawaian juga bertugas untuk memastikan bahwa informasi karyawan selalu diperbarui, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, baik itu dari perusahaan maupun pemerintah terkait ketenagakerjaan.

Tugas kepegawaian di kantor juga melibatkan pengelolaan gaji dan tunjangan. Bagian kepegawaian harus memastikan bahwa gaji karyawan dibayar tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk menghitung dan mendistribusikan tunjangan, bonus, dan insentif lainnya sesuai dengan kinerja atau peraturan perusahaan. Pengelolaan gaji yang akurat dan transparan akan meningkatkan kepuasan karyawan dan menciptakan hubungan yang harmonis di dalam perusahaan.

Pengembangan dan pelatihan karyawan adalah tugas kepegawaian yang tidak kalah pentingnya. Kepegawaian harus merancang dan melaksanakan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan, serta membantu mereka berkembang dalam karir. Program ini dapat meliputi pelatihan teknis sesuai bidang pekerjaan atau pelatihan soft skills untuk meningkatkan kualitas komunikasi, kepemimpinan, dan keterampilan lainnya. Pelatihan yang efektif akan meningkatkan produktivitas karyawan dan memberikan dampak positif bagi perusahaan.

Terakhir, pengelolaan hubungan industrial juga menjadi bagian dari tugas kepegawaian. Bagian ini berfungsi sebagai jembatan antara karyawan dan manajemen dalam menyelesaikan masalah atau konflik yang mungkin muncul di tempat kerja. Kepegawaian harus mampu menyelesaikan perselisihan dengan cara yang adil dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta menjaga hubungan kerja yang harmonis. Tugas ini termasuk di dalamnya pemahaman tentang hukum ketenagakerjaan yang berlaku di negara tersebut, sehingga setiap tindakan yang diambil selalu sesuai dengan regulasi yang ada.

Secara keseluruhan, tugas kepegawaian di kantor sangat penting dalam menjaga kelancaran administrasi, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan memastikan https://www.bebarfamilydental.com/ bahwa perusahaan dapat beroperasi dengan baik. Dengan pengelolaan yang tepat, bagian kepegawaian dapat memberikan kontribusi besar terhadap kesuksesan jangka panjang perusahaan, sambil menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis.

Baca Juga : Ketahui 7 Syarat Ini Untuk Kerja di Bank dan Tips Melamarnya

Share: Facebook Twitter Linkedin
2025-03-10 | admin 4

Ketahui 7 Syarat Ini Untuk Kerja di Bank dan Tips Melamarnya

Berkarir di industri perbankan tetap jadi tidak benar satu pilihan favorit banyak pencari kerja di Indonesia. Hal ini gara-gara jenjang karir, stabilitas ekonomi, dan kesejahteraan pegawai bank memadai tinggi dibandingkan sektor industri lain. Menurut knowledge dari Corporate Wellness Magazine, industri finansial dan perbankan masuk sebagai tidak benar satu industri yang gencar berinvestasi untuk kesejahteraan karyawan.

Selain faktor kesejahteraan, kriteria kerja di bank yang lebih fleksibel termasuk terhubung peluang beragam kalangan untuk mendaftar. Dewasa ini, banyak bank ternama di Indonesia yang terhubung lowongan kerja bersama dengan kualifikasi pendidikan terasa dari SMA/K, D3, hingga S1.

Bagi yang berminat kerja di bank, kamu mampu mencermati penjelasan seputar syarat kerja di bank dan cara jadi pegawai bank di artikel selanjutnya ini. Yuk, lihat selengkapnya!

Ingin Kerja Sebagai Pegawai Bank Wajib Tau Syarat Ini

7 Syarat Kerja di Bank

Mencatat tersedia 7 syarat jadi pegawai bank yang harus diketahui sebelum melamar terasa dari pendidikan, penampilan, nilai minimal, usia, standing pernikahan, kesehatan, hingga skill. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Pendidikan

Saat membicarakan mengenai kualifikasi pendidikan minimum pegawai bank, banyak pelamar kerja mempertanyakan, apakah kerja di bank harus kuliah? Jawaban singkat untuk pertanyaan ini adalah tidak.

Yap, kamu tidak harus mempunyai ijazah diploma atau sarjana untuk jadi pegawai bank. Melalui program pelatihan kerja, banyak bank ternama di Indonesia yang terhubung lowongan untuk pelamar bersama dengan latar belakang pendidikan SMA dan SMK.

Sebagai contoh, Bank BNI punya program BINA BNI yang terbuka bagi lulusan SMA/SMK untuk mengikuti on-job-training (OJT) didalam periode tertentu. Setelah dinyatakan lulus pelatihan, peserta dapat direkrut jadi pegawai sesuai bersama dengan posisi yang dilamar.

Adapun posisi di perusahaan perbankan yang biasanya diakses untuk lulusan SMA atau SMK adalah teller, admin, staf sales, helper, dan posisi lain yang tak butuh ilmu keilmuan khusus.

Perusahaan perbankan di Indonesia mensyaratkan kualifikasi pendidikan yang beragam untuk beragam posisi/peran yang dibuka. Posisi yang butuh kompetensi tertentu seperti staf akuntan, account manager, pembeli service, IT support, dan seterusnya biasanya mensyaratkan kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya Diploma III (D3) atau Sarjana S-1.

Oleh gara-gara itu, sebelum melamar suatu posisi pastikan kualifikasi pendidikanmu sesuai bersama dengan kriteria pendidikan minimum di lowongan.

2. Nilai

Syarat kerja di bank yang harus mendapat perhatian tertentu adalah batas nilai IPK atau nilai rapor. Untuk jenjang Strata 1 (S1) dan Diploma III (D3) biasanya mensyaratkan IPK sekurang-kurangnya 2,75 – 3,00 dari skala 4,00.

Nilai minimum yang dipatok mampu berbeda-beda di tiap posisi/lowongan yang dibuka, terkait bersama dengan kebijakan rekrutmen perusahaan perbankan. Sebagai contoh, Bank BCA mematok nilai minimum IPK 2,75 dari skala 4,0 untuk posisi relationship officer di web formal rekrutmen mereka. Namun, di posisi management development program (MDP) mereka menerapkan IPK minimum 3,00.

Sementara itu, pelamar dari jenjang SMA biasanya dipatok nilai minimum 70 dari skala 100. Nilai minimum untuk lulusan SMA/K ini termasuk mampu berubah-ubah terkait kebijakan rekrutmen perusahaan.

Pastikan mengatur nilai yang kamu punya bersama dengan kriteria nilai minimum di lowongan, ya!

3. Usia

Selain latar belakang pendidikan, terdapat batasan usia maksimum sebagai kriteria kerja di bank. Beberapa bank ternama di Indonesia menerapkan usia maksimal 25 th. untuk jenjang sarjana (S1), dan 27 th. untuk jenjang master (S2).

Sementara untuk lulusan SMA/K, batas usia maksimum yang diterapkan lebih rendah ulang yaitu di kisaran 18 – 21 tahun.

4. Penampilan

Di industri perbankan, penampilan karyawan adalah tidak benar satu faktor perlu untuk merepresentasikan profesionalitas dan kredibilitas perusahaan. Hal ini menyebabkan biasanya bank ternama di Indonesia mencantumkan penampilan sebagai syarat fisik jadi pegawai bank.

Adapun kriteria penampilan yang dimaksud meliputi tinggi badan minimum dan bagian badan ideal. Umumnya, perusahaan mematok tinggi badan minimum pegawai bank di kisaran 155 cm (wanita) dan 165 cm (pria).

5. Status Pernikahan

Beberapa perusahaan perbankan mensyaratkan kandidat untuk berstatus lajang atau belum menikah selagi melamar sebagai pegawai. Beberapa lowongan kerja di bank termasuk mewajibkan kandidat untuk berkomitmen tidak menikah selagi merintis pelatihan atau di tahun-tahun awal bekerja.

6. Kesehatan Fisik dan Mental

Kerja di bank butuh suasana fisik dan psikis sempurna untuk merintis tugas harian yang menuntut kecermatan tinggi. Hal ini menyebabkan perusahaan perbankan mensyaratkan kesehatan fisik dan mental kepada kandidat karyawan mereka.

Pelamar bersama dengan riwayat penyakit parah biasanya dapat ditolak di bagian seleksi administrasi atau tes kesehatan. Pihak bank biasanya menghendaki surat keterangan sehat ke pelamar kerja dan melakukan tes kesehatan pasca seleksi administrasi.

7. Skill

Pegawai bank harus punya keterampilan soft skill relevan bersama dengan posisi yang dapat diisi. Berikut merupakan lebih dari satu daftar skill yang sering dijadikan kriteria kerja di bank:

  • Perhatian terhadap detail
  • Manajemen Waktu
  • Kemampuan Komunikasi
  • Komunikasi Persuasif
  • Multitasking
  • Integritas
  • Pemecahan Masalah
  • Kolaborasi

Cara Melamar Kerja di Bank

Setelah menegaskan kamu mencukupi syarat kerja di bank, kini saatnya untuk terasa melacak lowongan dan melamar kerja di bank. Untuk meningkatkan peluang lolos, kamu mampu mengikuti tips dan cara kerja di bank versi selanjutnya ini.

1. Cari Lowongan Kerja di Berbagai Platform

Langkah pertama, cari lowongan kerja yang sesuai bersama dengan kualifikasimu dan posisi yang kamu inginkan. Lowongan kerja pegawai bank mampu dicari lewat laman rekrutmen di web formal bank yang menghendaki kamu lamar.

Selain lewat web resmi, kamu termasuk mampu mengeksplor lowongan kerja di platform pencari kerja. Mencari lowongan kerja bank di web pencari kerja punya keistimewaan gara-gara lebih mudah, praktis, dan mampu dikustomisasi sesuai kebutuhan. Selain itu, lowongan kerja yang tersedia termasuk lebih banyak dengan sebutan lain all-in-one didalam satu platform.

2. Baca Persyaratan dan Lengkapi Dokumen

Setiap lowongan kerja di bank menerapkan kualifikasi dan kriteria yang berbeda-beda. Selain 7 syarat di atas, perusahaan bank termasuk menghendaki dokumen tertentu seperti:

  • Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
  • Surat keterangan sehat
  • Fotocopy/scan KTP
  • Ijazah yang udah dilegalisir
  • Transkrip nilai yang udah dilegalisir
  • Surat keterangan belum menikah
  • CV atau daftar riwayat hidup
  • Surat lamaran kerja
  • Sertifikat penghargaan (bila ada)
  • Referensi atau surat pengalaman kerja (bila ada)

Perlu diingat bahwa tak semua perusahaan mensyaratkan daftar dokumen di atas. Kemungkinan tersedia lebih dari satu dokumen yang tak harus dilampirkan atau dokumen lain yang harus ditambahkan.

3. Pahami Proses Rekrutmen Bank yang Dilamar

Sebagai pelamar kerja, kami harus detail didalam paham proses rekrutmen serta timeline yang udah ditentukan oleh bank. Proses rekrutmen dari perusahaan perbankan biasanya memadai panjang, terasa dari menempuh alur proses seleksi, pelatihan, on-the-job training, magang, hingga nantinya direkrut sebagai pegawai tetap.

Setiap perusahaan bank mempunyai skema dan prosedur rekrutmen berbeda, pastikan kamu mencermati tiap-tiap detailnya. Agar selangkah lebih maju dibanding pelamar lain, kamu mampu mencermati webinar Company Xpose yang digelar.

Melalui acara Company Xpose, kamu mampu beroleh insight segera dari praktisi HR untuk membangun karir di industri finansial, perbankan, dan sektor lainnya. Selain itu, acara ini termasuk terhubung peluang berjejaring bersama dengan para profesional perihal proses rekrutmen di bank.

4. Lamar Kerja di Bank

Langkah paling akhir adalah melamar kerja di perusahaan bank impianmu. Setelah mengikuti langkah-langkah di atas, kamu udah menyiapkan diri bersama dengan baik untuk bersaing di rekrutmen perusahaan perbankan. Selamat berjuang!

Apakah kerja di bank harus kuliah?

Tidak. Banyak perusahaan bank ternama di Indonesia yang terhubung lowongan kerja bagi lulusan SMA dan SMK untuk seperti sales, admin, teller, dll. Biasanya, proses rekrutmen untuk SMA dan SMK berwujud program pelatihan terus-menerus di mana kandidat dapat diangkat jadi karyawan sesudah merampungkan semua proses tersebut.

Apakah lulusan SMA mampu kerja di bank?

Bisa. Lulusan SMA mampu kerja di bank lewat program rekrutmen yang diselenggarakan oleh perusahaan bank.

Apakah lulusan SMK mampu kerja di bank?

Bisa. Lulusan SMK termasuk mampu mendaftar sebagai pegawai bank asalkan mencukupi kriteria lowongan kerja.

Kerja di bank lulusan apa?

Bank menerapkan kualifikasi sekurang-kurangnya yang tidak serupa untuk tiap posisi yang dibutuhkan, terasa dari jenjang SMA, SMK, Diploma, Sarjana, hingga Magister. Perusahaan bank biasanya terima hampir semua jurusan untuk lebih dari satu lowongan yang disertai program pelatihan. Sementara untuk lebih dari satu posisi yang butuh keahlian tertentu seperti knowledge analyst, bank biasanya mensyaratkan jurusan tertentu.

Kesimpulan

Ada 7 syarat kerja di bank yaitu kualifikasi minimum pendidikan, nilai, usia maksimum, kriteria penampilan, standing pernikahan, suasana kesehatan, dan keterampilan soft skill.
Perusahaan bank di Indonesia biasanya terhubung lowongan untuk beragam jenjang pendidikan, terasa dari SMA/K, Diploma, Sarjana, hingga Magister.
Setiap perusahaan bank roof repair punya kriteria dan proses rekrutmen yang berbeda, sehingga perlu untuk cara melamar kerja di bank bersama dengan benar.

Baca Juga: 9 Keuntungan Yang Akan Diterima Ketika Menjadi Pegawai Negeri Sipil

Share: Facebook Twitter Linkedin